September 27, 2010

is it Your plan, God?

Arswendo Atmowiloto.
Nama yg mungkin ngga asing buat sebagian orang. Begitupun untuk saya.
Bagi saya, Arswendo Atmowiloto adalah seorang penulis yang patut untuk dikagumi.
Saya menyenangi novel-novelnya. Terutama yang berjudul HORELUYA.
Novel tersebut mengajarkan saya banyak hal tentang ketegaran, kepasrahan kepada Tuhan, dan kekuatan dalam menghadapi penderitaan.
Arswendo Atmowiloto membingkai cerita tersebut dengan manis, dan saya bisa menangkap makna yang indah didalamnya.
Saya ingin bertemu dengan Arswendo Atmowiloto.

Tanggal 22 September lalu, sebuah sms masuk dari panitia festival. Sms tsb memberitahukan tentang sebuah event yang diadakan di Yakoma PGI. And what is it? "Ngobrol santai dengan Arswendo Atmowiloto. Tema: Menulis tanpa menimbulkan pretensi Agama."
Saat pertama kali membaca sms itu, jujur, saya merasa jd org yg SANGAT-SANGAT LUCKY :'D
Dengan meminta persetujuan orangtua, saya confirm untuk acara tsb.

Namun, sesuatu terjadi di hari H, tgl 24 September.
Pulang sekolah, saya memutuskan untuk menyusul papa saya di Effatha blok M.
Jam 4 sore saya sampai disana, dan papa berkata akan mengantar saya ke halte busway harmoni untuk kemudian meneruskan ke halte busway cempaka putih. Berdua netta.
Saya menunggu papa break rapat di KFC blok M square. Saat itu, saya tersenyum-senyum sendiri, sudah membayangkan akan berbicara langsung dengan Arswendo Atmowiloto. Mendengar pendapat-pendapatnya (yang saya tahu) pasti "jauh dari dugaan saya".
Sampai pada saat jam 5 sore, papa tidak kunjung datang ke blok M square untuk mengantar saya. Saya hubungi hp papa berkali-kali namun tidak aktif. Jam stengah 6 lewat sedikit, papa saya menelepon. Dan seketika saya down karena ucapannya: "Nessa. Papa masih di Effatha. Diluar hujan deras, jadi kamu nggak usah ke Yakoma ya. Tunggu papa, jam 8 papa baru kesana."
Seketika, hati saya sakit. Entah mengapa. Rasa kecewa tiba-tiba menyeruak, dan keluar lewat airmata yang spontan langsung membasahi pipi saya.
Impian saya bertemu dengan novelis kebanggaan saya. Belum tentu saya mendapatkan kesempatan itu lagi. Malam itu saya merenung. Saya bertanya. Apakah salah, Tuhan?
Dan saya sudah mendapatkan jawabannya sekarang. "Tidak, anakKu. Hanya saja, Aku punya rencana yang jauh lebih baik dari itu. Rencana yang bahkan tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya."
Tangis saya mereda, kekecewaan itu meluap.
dan jawaban dari title saya diatas: "Yes. It is My plan, dear."

No comments:

Post a Comment