December 15, 2014

Love is (not) that simple.

Satu-satunya perasaan yang dapat dipastikan muncul adalah perasaan bahagia, ketika kita mencintai seseorang dan dia pun mencintai kita.
Sayangnya, perasaan indah nan membahagiakan itu tidak pernah sesederhana itu.
Bagaimana menyatukan dua hati, dua sikap, dua karakter, dua kepribadian, dua kebiasaan, yang berbeda, adalah hal yang tampaknya mustahil untuk dilakukan dengan sempurna, oleh pasangan yang (memang terlihat) sempurna sekalipun.
Manusia memiliki ego, dimana keinginan untuk menyatukan yang berbeda tentu saja sangat besar; menyatukan, dengan harapan dapat menyamakan/membuat menjadi seiring. Karena, meski berbeda itu indah, kau takkan dapat menyangkal pemikiran bahwa yang sejalan mungkin saja lebih baik pasti terlintas juga dipikiran.
Bagaimanapun, bahagia itu tidak pernah berjalan sendiri. Dan yang bahagia, belum tentu berjalan mulus dan lancar seperti berkendara di jalan tol. Bersyukurlah, karena sebagai manusia, Tuhan juga menciptakan perasaan (empati, simpati, dan nurani), yang mampu membuatmu tetap berjalan diatas ego yang terus menolak untuk diam. Perasaan-perasaan itu adalah anugerah, yang membuatmu bertahan, tetap tulus, dan terutama, tetap merasa bahagia. Jadi, meskipun kau berjalan di jalanan berbatu, perasaan-perasaan itu senantiasa menguatkanmu, membuatmu tetap hidup, membuatmu tetap tersenyum.
Itulah mengapa cinta tidak pernah sederhana; ia berharap, berkorban, berusaha, menangis, tertawa, terkadang naif.
Ya, ia memang tidak pernah sederhana, namun membahagiakan.

November 16, 2014

Puzzle dan kita

Halo, Yos.
Ga terasa ya, kita udah bareng selama kurang lebih 400 hari.
Senengnya, sedihnya, jayusnya, ketawanya, garingnya, romantisnya, semua kebersamaannya..,
do you know? All of the moments make me love you more and more, day by day.
Terkadang, ada saat dimana aku bener-bener ngerasa kita sama sekali ga cocok dalam segala hal (I know you do feel the same way too, sometimes! Hehe).
Tapi mau tau ngga yang jauh lebih sering aku pikirin? Kamu dan aku yang saling mengerti satu sama lain.
Pernah denger filosofi tentang puzzle ngga? Kita semua tau kalo puzzle itu ga akan menyatu kalau sisi yang di-matched memiliki ruas dan bentuk yang sama. Sebaliknya, kumpulan pembentuk puzzle bakal menyatu kalau mereka punya sisi yang berbeda satu sama lainnya; saling melengkapi, mengisi setiap sisi yang kosong.
Itulah yang kira-kira bisa aku gambarin tentang kita.
Ada begitu banyak ruang berisi perbedaan diantara kita berdua, Yos. Perbedaan yang terkadang membuat perih, memicu airmata untuk turun.
Tetapi kemudian aku sadar, hidup bukan hanya tentang senang dan bahagia saja.
Kesedihan juga bagian dari hidup yang tidak akan pernah bisa kita hindari.
Jadi, kupikir, mengapa tidak kita nikmati saja.
Lagipula, selama kurang lebih 400 hari ini, aku merasakan jauh lebih banyak kebahagiaan.
Bagaimana tidak? Aku pernah mendengar sebuah quote dari salah satu film favoritku, Moulin Rouge, yang bilang,
"the greatest gift you'll ever learn is to love and be loved in return."
Disayangi juga oleh orang yang kita sayang, untukku, sudah lebih dari cukup.
Jadi, anggaplah kesedihan-kesedihan itu sebagai pelengkap (bahkan juga pemanis) yang justru menambah warna-warni perjalanan kita.

1 year, and still counting.
Aku sayang kamu.

July 16, 2014

Magnet.

Mungkin, kau memang bukan yang pertama.
Namun, tidak menjadi yang pertama bukan berarti kau hadir tanpa arti.
Sebaliknya, sungguh sangat berarti.

Begitu banyak perbedaan diantara kita, yang terus saja tarik-menarik bagai magnet.
Terkadang, aku lelah. Aku pun tahu kau juga merasakan hal yang sama.
Namun, lelah bukanlah akhir. Akhirku adalah bahagia, ketika dengan mudahnya aku dibuat tersenyum oleh kehadiranmu. Pertengkaran demi pertengkaran datang, menguatkan juga menggoyahkan, terkadang.
Ya, begitulah.
Meski orang berkata proses adalah yang terpenting, tetap saja aku setia menunggu akhir; akhir dambaan yang membahagiakan. Tidakkah kau sadar, lanangku yang terkasih, diujung setiap pertengkaran, selalu ada hal-hal menguatkan yang kita dapatkan?
Lagipula, pertunjukan tarik-menarik magnet tidaklah membosankan. Sebaliknya, justru sangat menarik. Bagaimana kau bisa terpesona pada dua magnet kutub sama yang spontan saja tolak-menolak (tak dapat bertemu) ketika didekatkan, ketika kau dapat melihat dua magnet kutub berbeda yang "bertarung" dan tarik-menarik ketika didekatkan?
Buatku, kekakuan dua magnet yang spontan saling menolak satu sama lain ketika didekatkan bukanlah hal yang cukup menarik untuk diperhatikan.
Mereka memiliki akhir statis yang telah dapat diprediksi.

Glad to be your magnet pair, Yoy.

Bandung, 11:47 p.m.