July 4, 2016

The Art of Lost.

Jarak antara cinta dan kebodohan itu memang tipis.
Kenapa pula aku masih peduli? Saat seharusnya kau memang tak perlu lagi untuk diurusi?
Aku berusaha menahan hatiku mati-matian demi untuk menghindarimu, menciptakan jarak yang sesungguhnya perlahan-lahan juga membunuhku.

Satu kata darimu hadir di social media; aku tak tahan untuk tak berkomentar.
Oh, kurang bodoh apalagi? Haruskah aku sekalian menghapusmu dari daftar pertemananku?
Dimana kedewasaan pikiran yang kita gadang-gadang saat itu?
Yang kita agungkan bersama saat memutus tali cinta? Sepakat tidak saling menghapus pertemanan masing-masing di social media manapun. Sepakat untuk mengakhiri semuanya secara baik-baik karena awalnya pun dimulai dengan baik-baik. Sepakat untuk menjalani semuanya seperti biasa tanpa paksaan tanpa tangisan dan tanpa sakit hati.

Entah aku yang bodoh atau kita berdua memang sama-sama bodoh, karena kenyataannya rasa sakit tak bisa ditepis, rasa rindu tak bisa dilawan, rasa hampa tak bisa dicegah untuk terus menusuk-nusuk sampai aku jadi mati rasa.
Seni kehilanganmu, sayang, oh, aku bodoh sekali.