August 31, 2012

Singkat.

Kamu hanya datang sesaat, namun membekas sudah sebegininya.

Aku tak mengerti mengapa.

Berbicara denganmu sangat-sangat menyenangkan. Hanya pembicaraan-pembicaraan ringan, dan kau mampu membuatku tersenyum dengan lelucon-lelucon kecil yang kau selipkan didalam pembicaraan kita. Betapa menyenangkannya.

Sayangnya, aku tahu, aku tak dapat berbuat banyak. Kita berbeda. Aku tak bisa "menyelipkan" kamu di dalam hatiku. Oh, bukan. Bukan tidak bisa. Tapi tidak boleh. Tidak seharusnya. Sekeras apapun aku coba menyangkal, aku takkan pernah bisa menepis kenyataan itu.

Sampai sekarang, aku tak tahu mengapa kau bisa datang dengan tiba-tiba beberapa waktu lalu, dengan segala hal tentangmu yang sebelumnya tidak pernah kuketahui. Mengapa? Dan sekarang, saat ini, kau bergegas pergi lagi. Sepertinya. Apakah kau sudah menyadari tentang perbedaan kita, karena itu kau kembali mundur?

Maafkan aku. Tak dapat kusangkal, kau memenuhi pikiran. Apa yang sudah kita lewati dalam waktu singkat ini membuatku tidak mungkin melupakannya begitu saja. Itu semua cukup berarti.

Sekarang, jika kau ingin pergi, silahkan pergi. Terimakasih untuk waktu singkat yang sudah kau sediakan untukku. Terimakasih untuk semuanya. Meskipun aku sadar aku takkan pernah bisa menggenggam tanganmu, ketahuilah, aku pernah memikirkanmu. Sangat memikirkanmu. Membangun secuil harapan untuk dapat memiliki pembicaraan denganmu seperti akhir-akhir ini. Dulu. Dulu sekali.

Entahlah. Terkadang, perasaan bisa datang dengan sangat tiba-tiba, dan kau hanya tak dapat menyangkalnya.


Published with Blogger-droid v2.0.4

August 17, 2012

new-friend's coming

Hai.

Kalo perkiraan gue nggak salah, mungkin ini untuk ketiga (atau keempat) kali-nya gue ketemu orang kayak lo.

Too different. Sampe gue kaget.

Haha.

Entah apa yg ada dipikiran lo waktu kenal gue.

Awalnya, gue nggak nyaman. Sama sekali nggak.

Ketemu sama orang yang "terbuka" tentang apa saja, penasaran sama banyak hal, blak-blakan..., oh, please.

Gue jarang ketemu orang kayak lo. Haha.

Dan karena itu, gue nggak terbiasa. Lo tau kan gimana awkward-nya obrolan kita pas awal-awal?

Itu karena gue terlalu kaget.

Sampe sekarang juga masih. Hahaha.

Tapi makin kesini, gue mulai bisa ngambil positifnya. Gue belajar banyak dr perkenalan kita. Ntar, kapan-kapan gue jelasin deh. :)

Thanks ya.

Oh ya, 1 lagi, gue mulai nyaman.

Punya temen kayak lo (sebenernya) asik juga. Haha.

Selamat saling mengenal ya.

Kita masih bisa sharing tentang banyak hal. Lo tinggal siapin cappuccino puluhan sachet, buat mencegah mata gue nutup pas lagi denger cerita lo.

Sip? Sip.


Published with Blogger-droid v2.0.4