April 18, 2012

pouring rain

Hujan (lagi). Lagi-lagi aku terjebak hujan.
Hujan yang menggila.
Hujan dengan angin kencang yang selalu membuat jantungku berdebar.
Hujan yang sama sekali tidak bersahabat.

Dan sekarang, disinilah aku. Berdiri dengan sedikit gemetar dan kedinginan, di depan CK tak jauh dari gerejaku.
Ditemani segelas coklat hangat, aku termenung sendiri. Sendiri.
Oh, sungguh terasa tidak menyenangkan.
Disaat hujan deras seperti ini, sungguh, hal terakhir yang paling aku inginkan terjadi adalah, aku sendirian.
Bagaimana kau merasa nyaman saat nyatanya kau butuh seseorang disaat kau sedang merasa takut seperti ini?

Oh, hujan. Tolong aku. Redalah.
Kau menangis dengan keras, aku pun merasakan ketakutan yang bahkan sulit untuk aku gambarkan.
Melihatmu dan angin yang terus saja mempermainkan pepohonan seperti saat ini, sungguh, aku menjadi takut.

Tolong. Redalah.
Untuk mereka yang merasa kau tidak seharusnya turun di jam-jam pulang kerja malam ini.
Untuk mereka yang lupa membawa payung sejak keluar dari rumah tadi pagi.
Untuk mereka yang tidak membawa jas hujan dan terpaksa menepikan motornya agar tidak kebasahan.
Untuk mereka yang sedang bersedih dan merasa hadirnya kau seakan menjadi airmata yang hanya menambah perihnya luka di hati mereka.
Untuk mereka yang sedang merasa sendirian.
Untukku.
Published with Blogger-droid v2.0.4

No comments:

Post a Comment