Aku terpesona pada kepribadianmu yang menyenangkan.
Yang baik tanpa kepura-puraan sedikitpun.
Bagaimana aku bisa bertemu dengan dia-dia lainnya,
yang sama sepertimu?
Ketika sesak dan bahagia berbaur dan bercampur menjadi satu, saat pikiran tentangmu menerobos masuk tanpa bisa dicegah..,
disaat itulah aku sadar.
Sedikit menyedihkan ketika mengetahui bahwa terdapat jarak sangat jauh yang membentang dihadapan.
Dan, jarak itu memisahkan.
Layaknya benteng kuat dan kokoh yang menghalangi usahaku untuk dapat menyamakan langkah-langkah kaki kecilku dengan langkah-langkah kaki kokohmu.
Oh, baiklah. Aku ber-simile, dan aku tahu aku gagal.
Langit dan bumi (tanah) memang berbeda. Jauh berbeda.
Langit hanya dapat menunduk kebawah, bumi hanya dapat menengadah keatas.
Keduanya sama-sama sadar,
mereka takkan pernah bisa saling bersentuhan.
Bawa aku pergi dalam angan. Dan aku akan menggenggammu dalam keteduhan hati.
Mungkin kita dapat berjalan beriringan,
meski dalam diam dan kemustahilan.
Sekarang, bergegaslah tidur.
Disana, akan kau temukan kenyataan sesaatmu.
Sampai bertemu.
No comments:
Post a Comment