Tadi pagi, gue hampir nabrak orang.
No, tepatnya, menyenggol motor orang.
Kejadiannya cuma beberapa detik.
Dijalan tadi, ada damri yang melaju di sisi tengah diantara dua sisi jalan.
Posisi gue tadi di tengah juga, dan gue berencana utk membelok sedikit ke kiri utk menyalip bus damri itu.
Tanpa diduga, ada motor dari sisi kiri yg ternyata mau ke sisi kanan.
Yg terjadi selanjutnya adalah, sudah bisa ditebak. Ya, motor kita akhirnya "berkenalan". Tapi beruntung, karena kita ngga sampai harus cium aspal. Ya, puji Tuhan dari antara kita tadi ngga ada yg jatuh. Cuma motor gue yg sempet kehilangan sedikit keseimbangan.
Gue shock. Jujur.
Sesaat setelah kejadian itu, gue langsung teringat sama apa yg pernah ortu dan mamah papah nya temen-temen gue bilang:
dijalan itu, kalian emang hati-hati. Tapi belum tentu pengendara disekitar kalian juga hati-hati. Jadi, berhati-hatilah.
Gue baru bener-bener ngerasa kata-kata itu emang top banget, setelah kejadian tadi. Dan, gue cukup sedih karena gue akhirnya sadar kalau sepertinya, gue lah yang tadi kurang hati-hati. Ya, ngga seharusnya gue punya niat utk nyalip, apalagi nyalip bus ditengah jalanan yg lumayan padat. Ditambah kecerobohan gue karena ngga terlalu memperhatikan spion waktu mau nyalip tadi. Akhirnya, gue malah nyenggol motor lain, yang gue yakin pengendara nya pasti sudah mencoba utk hati-hati.
Oh, betapa merasa bersalah nya waktu tahu tadi gue hampir celakain orang. Celakain diri sendiri. Karena gue kurang "awas" sama situasi.
Shocknya masih cukup kerasa sampai sekarang.
Tapi, gue belajar dari semuanya.
Gue harus lebih hati-hati.
Cuma bisa say thanks, karena Tuhan izinin hal ini terjadi.
I've learned a lot from this one.
Thanks, God.